Sabtu, 14 Desember 2024

Sekelumit Cerita Pengalaman Mengikuti Kelas Cerpen Kompas 2018

 

(sumber: Kompas cetak)

Dalam kesempatan ini saya akan berbagi sekelumit tentang pengalaman saya mengikuti Kelas Menulis Cerpen Kompas 2018 yang diadakan di Jakarta, 28-29 Juni 2018.

Hari Pertama, 28 Juni 2018

09.00-10.00 Author Speed Date

Peserta berkonsultasi dengan tiga orang mentor secara bergantian masing-masing selama 10 menit membahas cerpen yang telah dibuat peserta. Mba Linda Christanty memberi masukan agar saya jangan ragu membuat plot yang tajam sehingga cerita tidak datar, buat kejutan di akhir cerita. Bli Putu Fajar Arcana memberi masukan agar diperbanyak metafor-metafor dalam tulisan saya, dan jangan linear, sehingga cerita tidak terkesan polos. Pak Martin Aleida memberi masukan agar membuat paragraf pembuka semenarik mungkin, dan detail hendaknya yang berhubungan langsung dengan cerita.

16.30-18.00 Cerpenis Berbagi

Sebagian cerpenis Kompas yang menjadi nominasi cerpen terbaik kompas 2018 berbagi kiat-kiat dalam menulis cerpen. Dari diskusi dengan para peserta, ada hal-hal perlu digaris bawahi:

1.       Farizal Sikumbang cerpenis dari Aceh, mengaku awalnya sering ditolak koran kompas, namun pantang menyerah dan akhirnya membuahkan hasil. Salah satu karyanya masuk nominasi cerpen terbaik kompas. Menurutnya, untuk bisa menulis harus rajin membaca dan mengunjungi toko buku.

2.       Sori Siregar, penulis cerpen senior, biasanya mengirimkan karyanya paling awal ke kompas, jika tidak dimuat baru dikirim ke koran lain.

3.       Faisal Oddang menganggap menulis itu seperti sedang bertutur pada orang lain. Ia biasanya membaca cepen yang dibuatnya dan merekamnya, dan mengeditnya jika ada hal yang kurang pas.

4.       Rika juga bercerita tentang bagaimana  menulis cerpen.

5.       Ahmad Tohari menganggap kepuasan dalam menulis bukan pada saat dimuat di koran, namun pada saat telah menyelesaikannya. Adapun jika dimuat koran, baru itu kepuasan kedua.

19.00-21.45 Jamuan Cerpen Kompas

Cerpen Kasur Tanah karya Muna Masyari terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 2017, dan dipentaskan oleh Teater Mandiri dengan Sutradara Putu Wijaya.

Hari Kedua, 29 Juni 2018

Materi Kelas Cerpen Kompas

Saya berada di kelas Kuntowijaya dengan mentor Pak Martin Aleida, Mba Linda Christanty, dan Bli Putu Fajar Arcana sebagai fasilitator.

Sesi 1 Mengail gagasan untuk sebuah cerita, Martin Aleida

Pak Martin banyak bercerita tentang pengalamannya menulis cerita pendek. Menurut beliau, apa saja bisa dijadikan ide. Hal itu perlu disertai dengan pengalaman dan banyak membaca. Beliau tidak pernah menyelesaikan cerpennya kurang dari tiga minggu. Setelah diendapkan, beliau akan mengeditnya jika ada kata atau kalimat yang kurang “berbunyi”. Bagi beliau tulisan itu seperti bunyi yang teratur, jika ada yang sumbang perlu diedit. Menurut beliau karya satra yang baik, biasanya selalu berpihak pada korban. Tulisan yang baik adalah yang mampu menggetarkan hati pembacanya.

Bukan pilihan kata, tapi suasana yang dibangun. Salah satu caranya dengan teknik menulis surat.

Sesi 2 Struktur Cerita, Linda Christanty

Hal yang harus diperhatikan yang bisa menjadi kelemahan cerpenis :

1.       Karakter/ tokoh cerita harus digali semaksimal mungkin

2.       Alur/ plot yang tak terduga

3.       Detail yang relevan

4.       Dialog yang kuat, mendalam, dan punya efek

5.       Adegan yang membekas

6.       Konflik

7.       Editing

Cerita itu harus dinamis. Karya sastra tidak pernah menjadi kuno. Perlu menulis dengan sudut pandang dan angel yang baru. Penulis harus sabar dalam membuat suspen, tidak ingin menjejalkan semuanya saat itu juga.

Sesi 3 Permainan mengembangkan kalimat dari kumpulan kata, Putu Fajar Arcana

Peserta diminta memilih sepuluh kata dari potongan kertas koran. Kumpulan kata itu dibuat sebuah kalimat agar membentuk makna utuh. Latihan itu bermanfaat :

1.       Cermat

2.       Gagasan

3.       Logika/struktur

4.       Bunyi

5.       Kreativitas

6.       Makna, dan lain-lain

 

Demikian sekelumit tentang pengalaman saya mengikuti kelas cerpen kompas 2018. Semoga bermanfaat.[]

Banyumas, 1 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar