Senin, 13 Juni 2022

Pandemi Melahirkan Kebangkrutan

 

pixabay.com


Agus Yuwantoro

Pelukis dan Parfum ke-25


      Maret 2020 virus covid 19 meledak seluruh dunia bahkan bangsa eropa banyak yang tewas. Bukan hanya membunuh manusia di mana saja. Meruntuhkan sendi-sendi perekonomian dunia. Perusahan-perusahan besar banyak mengalami kebangkrutan. Sektor pariwisata macet total. Biro jasa perjalanan baik darat udara laut terbatasi.  Super mall. Toko-toko modern sepi nyaris tidak ada transaksi antara penjual dan pembeli. Tempat hiburan satu persatu tutup. Gulung tikar. Semua pabrik mengalami penurunan produksinya. Biaya produksi tidak mampu membayar gaji karyawan pabrik. PHK meledak di mana- mana. Menambah jumlah angka pengganguran semakin melembung besar.

      Para sopir biro perjalanan nganggur total di rumah. Pasar tradisional sepi. Pengusaha hiburan banyak mengalami kebangkrutan. Hotel. Losmen. Homstay. Sepi tidak ada tamu untuk menginap. Bahkan sampai komplek pelacuran klas elit sampai teri tutup tidak menerima layanan jasa seksual. Para PSK ramai-ramai pulang kampung. Sebaliknya Rumah Sakit di manapun berada. Penuh sesak pasien penderita covid 19. Puskesmas Kecamatan setiap hari menerima pasien covid 19. Merujuk ke Rumah Sakit Kabupaten. Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten kelabakan semua. Para praktisi ahli birokrasi pusing kepala. Mentri kesehatan setiap hari melaporkan data yang tewas terpapar covid 19 di layar televisi.

      Semua anggaran negara dialihkan untuk memerangi virus covid 19. Bahkan warga yang tewas virus covid 19. Hampir sama dengan korban tewas perang dunia kedua di tanah Jawa. Rumah sakit melebihi kapasitas jumlah korban virus covid 19. Para petinggi Negri membuka posko pelayanan covid 19. Wisma atlet nasional Jakarta diubah fungsinya untuk pelayanan penyembuhan korban covid 19. Barak- barak tentara dialihfungsikan untuk posko covid 19. Bahkan menembus tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan. Balai Latian Kerja dialihkan fungsi untuk karantina covid 19. Di tingkat pedesaan balai desa dimanfaatkan menampung korban covid 19. Dimana-mana mengubah fungsi bahkan perumahan dinas pejabat untuk karantina korban covid 19.

       Pada saat musim pandemi banyak yang tewas terpapar covid 19. Dokter. Perawat. Bidan. Semua para ahli tenaga kesehatan urutan paling pertama yang tewas. Tertular virus covid 19. Virus covid 19 meledak dimana-mana. Masih ada saja manusia yang dengan sengaja. Tega. Berbuat jahat. Korupsi dana bantuan covid 19 baik tingkat Pusat maupun pedesaan. Virus covid 19 nyaris mematikan semua sendi kehidupan ekonomi masyarakat di mana saja berada.

      Kemungkinan lahirnya virus covid 19 adalah : perilaku manusia-manusia bumi yang jauh dengan Tuhan. Hidupnya diburu duniawi. Serakah. Pada gila tahta. Jabatan. Karir. Bisnis. Pangkat. Perempuan. Bahkan lelang bebas promosi jabatan baik tingkat Pusat dan Kecamatan. Nyalon anggota dewan terhormat harus punya uang banyak. Membayar suara untuk meraih kursi kekuasaan sesaat. Tumbuh subur komplek pelacuran. Arena judi online meraja lela. Toko-toko minuman keras bebas berjualan. Ratusan kafe, diskotik tumbuh subur dimana-mana dengan tujuan persaingan pangsa pasar bebas. Pada dasarnya menjual syahwat dan narkoba. Menghancurkan tunas muda anak-anak bangsa.

     Anak-anak bangsa pola berfikirnya nyaris kesasar. Keblinger. Cinta harta. Tidak memikirkan tunas-tunas mudanya dihancurkan lewat narkoba. Virus covid 19 menyebar luas di Indonesia. Sebagai bahan introspeksi diri sendiri. Ada apa dibalik semua ini? Tuhan masih mencintai semua warga penduduk. Coba kalau Tuhan marah sebab perilakunya banyak salah besar. Seperti bangsa Sadam langsung dibalikan. Ditenggelamkan semua isi negri bersama manusianya. Qorun sang pecinta harta. Tewas bersama pengikutnya tenggelam terkubur bersama semua harta bendanya. Bahkan sampai detik ini manusia-manusia bumi masih mencari hartanya si Qorun. Sebuah ekspedisi besar-besaran pencarian harta karun asal mulanya hartanya si Qorun itu sendiri.

    Covid 19 bahkan nyaris mematahkan orang ahli ibadah. Berdialog dengan Tuhan-Nya. Semua kegiatan di tempat ibadah dibatasi. Diawasi. Sehingga mengurangi jumlah jamaah mau berdialog dengan Tuhan. Para tokoh agamawan sembunyi tengah malam. Berkumpul. Berdoa terbaik agar wabah virus cocid 19 cepat berakhir.

      Di Singapuran tempat usahanya babah King Sam nyaris tutup tidak memproduksi perhiasan emas berupa : cincin, gelang, kalung semua bentuk perhiasan lainnya. Puluhan toko emas di Indoneia tutup sepi tidak ada pembelinya. Bangkrut. Permintaan pasar emas menurun drastis. Tidak ada pemesanan. Setiap hari harus membayar gaji karyawannya. Virus covid 19 mematikan usaha babah Kim Sang. Bangkrut total. Semua karyawan di-PHK. Bahkan putrinya bapak Kades desa Kusuma Baru sudah lima bulan tidak menerima gaji.

      Sebelum Supraptiwi izin pulang kampung. Malam harinya babah Kim Sang bersama semua keluarga besarnya bunuh diri masal dengan nenggak minuman racun di ruang khusus keluarga. Tidak tahan mengalami kebangkrutan total. Sebuah tradisi orang Jepang ketika mengalami kegagalan dalam hal apapun maka kegagalan itu diakhiri dengan Haraki : bunuh diri. Itu dilakukan babah Kim Sang sebab leluhurnya asli  orang Jepang.

       Haraki sebuah tradisi klasik orang jepang dalam mengakhiri sebuah kegagalan. Bunuh diri : haraki bagi kaum samurai dengan cara menusuk pisau samurai sangat tajam dari perut kanan ke ulu hati. Haraki : bunuh diri dengan pakaian seba putih bersih. Sebelum melakukan haraki terlebih dahalu makan- makan terlezat dulu. Sastrawan Jepang Misima pada bulan Nopember 1979 melakukan haraki : bunuh diri sambil berucap hidup kaisar. Bahkan dalam perang dunia ke dua tentara Jepang melakukan Kamikaze: Bunuh diri. Bertempur dengan menabrakkan pesawatnya ke target musuh. Sehingga tentara Jepang tewas bersama ledakan pesawat tempurnya. Kamikaze tehnik perang klasik tentara Jepang sangat ditakuti lawannya. Dianggap irasional oleh tentara musuhnya.

     Haraki : bunuh diri bukan hanya orang Jepang saja. Orang-orang di tanah Jawa seperti daerah Gunungkidul juga ada cara haraki : Bunuh diri sebab mengalami kegagalan total. Di Gunungkidul bukan haraki tetapi namanya kendhat : bunuh diri dengan nggantung diri di atas pohon atau usuk rumah. Haraki : bunuh diri sama dengan kendhat. Bunuh diri dilakukan orang mengalami sesuatu kegagalan sebab jauh dengan Tuhan. Hanya orang-orang super hebat bisa menantang kegagalan dengan pasrah diri pada Tuhan. Perbanyak doa-doa terbaik. Rajin mendekaktkan diri pada Tuhan. Jurus paling ampuh dan jitu ketika mengalami kegagalan dalam apapun. Dekat dengan Tuhan pada tengah malam. Berusaha kembali dari awal sambil perbanyak doa-doa terbaik pada Tuhan.

      Setelah kejadian haraki : bunuh diri dilakukan babah Kim Sang sekeluarga. Pagi harinya Supraptiwi ditangkap Polisi Singapura. Salah satu saksi hidup kejadian haraki : bunuh diri. Setiap hari diinterogasi Polisi Singapura. Bahkan diintervensi permasalahan haraki babah Kim Sang. Hampir dua minggu mendekam di kantor polisi Singapura. Berita penangkapan Supraptiwi sampai ke ayahnya. Sekarang menjadi Kepala Desa Kusuma Baru. Dua hari kemudian aku dipanggil bapak dan Ibu Kades ke rumahnya. Disuruh menjemput Supraptiwi Singapura.

      Sebelum aku menjemput Supraptiwi wajib hukumnya harus melakukan Sweb di Puskesmas Kecamatan kemudian Rumah Sakit. Menghadap langsung tim petugas satgas covid 19 tingkat Provinsi. Setelah diperiksa segala macam dinyatakan negatif. Aku berangkat menuju bandara Yogyakarta menunggu pesawat menuju Singapura. Jemput teman kecilku juga kekasihku Supraptiwi putrinya bapak Wagino kuli jemur cengkeh dan kopi miliknya bah Shiong sekarang sudah menjadi kepala Desa.

        

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar