Agus Yuwantoro
Pelukis dan Parfum ke-25
Maret 2020 virus covid 19 meledak seluruh
dunia bahkan bangsa eropa banyak yang tewas. Bukan hanya membunuh manusia di mana saja.
Meruntuhkan sendi-sendi perekonomian dunia. Perusahan-perusahan besar banyak
mengalami kebangkrutan. Sektor pariwisata macet total. Biro jasa perjalanan baik darat
udara laut terbatasi. Super mall. Toko-toko
modern sepi nyaris tidak ada transaksi antara penjual dan pembeli. Tempat
hiburan satu persatu tutup. Gulung tikar. Semua pabrik mengalami penurunan
produksinya. Biaya produksi tidak mampu membayar gaji karyawan pabrik. PHK
meledak di mana- mana. Menambah jumlah angka pengganguran semakin melembung besar.
Para sopir biro perjalanan nganggur total
di rumah. Pasar tradisional sepi. Pengusaha hiburan banyak mengalami kebangkrutan.
Hotel. Losmen. Homstay. Sepi tidak ada tamu untuk menginap. Bahkan sampai komplek pelacuran
klas elit sampai teri tutup tidak menerima layanan jasa seksual. Para PSK
ramai-ramai pulang kampung. Sebaliknya Rumah Sakit di manapun berada. Penuh
sesak pasien penderita covid 19. Puskesmas Kecamatan setiap hari menerima
pasien covid 19. Merujuk ke Rumah Sakit Kabupaten. Pemerintah Pusat, Provinsi,
Kabupaten kelabakan semua. Para praktisi ahli birokrasi pusing kepala. Mentri
kesehatan setiap hari melaporkan data yang tewas terpapar covid 19 di layar
televisi.
Semua anggaran negara dialihkan untuk
memerangi virus covid 19. Bahkan warga yang tewas virus covid 19. Hampir sama
dengan korban tewas perang dunia kedua di tanah Jawa. Rumah sakit melebihi kapasitas
jumlah korban virus covid 19. Para petinggi Negri membuka posko pelayanan covid
19. Wisma atlet nasional Jakarta diubah fungsinya untuk pelayanan penyembuhan korban
covid 19. Barak- barak tentara dialihfungsikan untuk posko covid 19. Bahkan menembus
tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan. Balai Latian Kerja dialihkan fungsi
untuk karantina covid 19. Di tingkat pedesaan balai desa dimanfaatkan menampung
korban covid 19. Dimana-mana mengubah fungsi bahkan perumahan dinas pejabat untuk
karantina korban covid 19.
Pada saat musim pandemi banyak yang
tewas terpapar covid 19. Dokter. Perawat. Bidan. Semua para ahli tenaga
kesehatan urutan paling pertama yang tewas. Tertular virus covid 19. Virus
covid 19 meledak dimana-mana. Masih ada saja manusia yang dengan sengaja. Tega.
Berbuat jahat. Korupsi dana bantuan covid 19 baik tingkat Pusat maupun
pedesaan. Virus covid 19 nyaris mematikan semua sendi kehidupan ekonomi
masyarakat di mana saja berada.
Kemungkinan lahirnya virus covid 19
adalah : perilaku manusia-manusia bumi yang jauh dengan Tuhan. Hidupnya diburu
duniawi. Serakah. Pada gila tahta. Jabatan. Karir. Bisnis. Pangkat. Perempuan.
Bahkan lelang bebas promosi jabatan baik tingkat Pusat dan Kecamatan. Nyalon
anggota dewan terhormat harus punya uang banyak. Membayar suara untuk meraih
kursi kekuasaan sesaat. Tumbuh subur komplek pelacuran. Arena judi online meraja
lela. Toko-toko minuman keras bebas berjualan. Ratusan kafe, diskotik
tumbuh subur dimana-mana dengan tujuan persaingan pangsa pasar bebas. Pada
dasarnya menjual syahwat dan narkoba. Menghancurkan tunas muda anak-anak
bangsa.
Anak-anak bangsa pola berfikirnya nyaris
kesasar. Keblinger. Cinta harta. Tidak memikirkan tunas-tunas mudanya
dihancurkan lewat narkoba. Virus covid 19 menyebar luas di Indonesia. Sebagai
bahan introspeksi diri sendiri. Ada apa dibalik semua ini? Tuhan masih mencintai
semua warga penduduk. Coba kalau Tuhan marah sebab perilakunya banyak salah
besar. Seperti bangsa Sadam langsung dibalikan. Ditenggelamkan semua isi negri
bersama manusianya. Qorun sang pecinta harta. Tewas bersama pengikutnya tenggelam terkubur
bersama semua harta bendanya. Bahkan sampai detik ini manusia-manusia bumi
masih mencari hartanya si Qorun. Sebuah ekspedisi besar-besaran pencarian harta
karun asal mulanya hartanya si Qorun itu sendiri.
Covid 19 bahkan nyaris mematahkan orang
ahli ibadah. Berdialog dengan Tuhan-Nya. Semua kegiatan di tempat ibadah dibatasi.
Diawasi. Sehingga mengurangi jumlah jamaah mau berdialog dengan Tuhan. Para
tokoh agamawan sembunyi tengah malam. Berkumpul. Berdoa terbaik agar wabah
virus cocid 19 cepat berakhir.
Di Singapuran tempat usahanya babah King
Sam nyaris tutup tidak memproduksi perhiasan emas berupa : cincin, gelang,
kalung semua bentuk perhiasan lainnya. Puluhan toko emas di Indoneia tutup sepi
tidak ada pembelinya. Bangkrut. Permintaan pasar emas menurun drastis. Tidak ada
pemesanan. Setiap hari harus membayar gaji karyawannya. Virus covid 19
mematikan usaha babah Kim Sang. Bangkrut total. Semua karyawan di-PHK. Bahkan
putrinya bapak Kades desa Kusuma Baru sudah lima bulan tidak menerima gaji.
Sebelum Supraptiwi izin pulang
kampung. Malam harinya babah Kim Sang bersama semua keluarga besarnya bunuh
diri masal dengan nenggak minuman racun di ruang khusus keluarga. Tidak tahan
mengalami kebangkrutan total. Sebuah tradisi orang Jepang ketika mengalami kegagalan
dalam hal apapun maka kegagalan itu diakhiri dengan Haraki : bunuh diri. Itu
dilakukan babah Kim Sang sebab leluhurnya asli
orang Jepang.
Haraki sebuah tradisi klasik orang
jepang dalam mengakhiri sebuah kegagalan. Bunuh diri : haraki bagi kaum samurai
dengan cara menusuk pisau samurai sangat tajam dari perut kanan ke ulu hati.
Haraki : bunuh diri dengan pakaian seba putih bersih. Sebelum melakukan haraki
terlebih dahalu makan- makan terlezat dulu. Sastrawan Jepang Misima pada bulan
Nopember 1979 melakukan haraki : bunuh diri sambil berucap hidup kaisar. Bahkan
dalam perang dunia ke dua tentara Jepang melakukan Kamikaze: Bunuh diri.
Bertempur dengan menabrakkan pesawatnya ke target musuh. Sehingga tentara
Jepang tewas bersama ledakan pesawat tempurnya. Kamikaze tehnik perang klasik
tentara Jepang sangat ditakuti lawannya. Dianggap irasional oleh tentara
musuhnya.
Haraki : bunuh diri bukan hanya orang
Jepang saja. Orang-orang di tanah Jawa seperti daerah Gunungkidul juga ada cara
haraki : Bunuh diri sebab mengalami kegagalan total. Di Gunungkidul bukan
haraki tetapi namanya kendhat : bunuh diri dengan nggantung diri di atas pohon atau
usuk rumah. Haraki : bunuh diri sama dengan kendhat. Bunuh diri dilakukan orang
mengalami sesuatu kegagalan sebab jauh dengan Tuhan. Hanya orang-orang super
hebat bisa menantang kegagalan dengan pasrah diri pada Tuhan. Perbanyak doa-doa
terbaik. Rajin mendekaktkan diri pada Tuhan. Jurus paling ampuh dan jitu ketika
mengalami kegagalan dalam apapun. Dekat dengan Tuhan pada tengah malam.
Berusaha kembali dari awal sambil perbanyak doa-doa terbaik pada Tuhan.
Setelah kejadian haraki : bunuh diri
dilakukan babah Kim Sang sekeluarga. Pagi harinya Supraptiwi ditangkap Polisi
Singapura. Salah satu saksi hidup kejadian haraki : bunuh diri. Setiap hari diinterogasi Polisi
Singapura. Bahkan diintervensi permasalahan haraki babah Kim Sang. Hampir dua minggu mendekam di kantor
polisi Singapura. Berita penangkapan Supraptiwi sampai ke ayahnya. Sekarang
menjadi Kepala Desa Kusuma Baru. Dua hari kemudian aku dipanggil bapak dan Ibu
Kades ke rumahnya. Disuruh menjemput Supraptiwi Singapura.
Sebelum aku menjemput Supraptiwi wajib
hukumnya harus melakukan Sweb di Puskesmas Kecamatan kemudian Rumah Sakit.
Menghadap langsung tim petugas satgas covid 19 tingkat Provinsi. Setelah
diperiksa segala macam dinyatakan negatif. Aku berangkat menuju bandara
Yogyakarta menunggu pesawat menuju Singapura. Jemput teman kecilku juga
kekasihku Supraptiwi putrinya bapak Wagino kuli jemur cengkeh dan kopi miliknya
bah Shiong sekarang sudah menjadi kepala Desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar