Selasa, 01 Maret 2022

Tak Ada Orang Miskin

 

pixabay.com

Agus Pribadi

"Tak ada orang miskin!" teriakku seiring suara gerimis, saat aku berada di emper pertokoan yang tutup, dekat taman kota. Sepanjang yang kulihat di depan, orang-orang banyak yang turun dari sebuah mobil mengkilap. Ada juga yang turun dari sebuah sepeda motor. Mereka menuju taman kota di akhir pekan. Mereka tampak berseri-seri, entah hatinya.
Gawaiku berdenyut. Aku membaca isi whatsapp dari istriku yang katanya tak bisa menjemputku seperti biasa saat pulang kerja. Satu sepeda motor untuk gantian istriku dan aku. Aku disuruhnya naik gojek saja, atau grab. Apa pula itu?
Gerimis sedikit mengecil. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan kaki menuju terminal. Lalu lalang kendaraan angkuh tak menyapaku. Hanya sorot mata pengemudinya yang mungkin menatapku ganjil dari balik helm atau spion mobil. Sesampai di terminal, aku mencari bus yang menuju ke rumahku. Belum ada. Entah jam berapa nanti aku sampai rumah. Suara azan magrib menggema. Aku lapar.
Bms 26 Feb'22

2 komentar:

  1. Tri Ungsi Rahayu....untuk membuat cerpen singkat seperti ini perlu ada judul atau tidak? Saya tertarik untuk mencobanya. Ternyata membuat cerpen 3 paragraf menginspirasi sekali. Luar biasa....betul2 menarik dan ingin mencobanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih Bu Tri Ungsi, perlu ada judul. Mari belajar bersama

      Hapus